Pages

Ads 468x60px

Thursday, December 17, 2009

Perdagangan Perdana, BTN Dominasi Bursa

Pada perdagangan sesi pagi(17/12/2009), saham BBTN berada di posisi pertama dalam daftar paling aktif, dengan kenaikan Rp 50 (6,25%) ke level Rp 850 dengan volume transaksi 599.569 lembar saham senilai Rp 254,9 miliar. Saham BTN mengalahkan BUMI yang biasanya berada di posisi pertama paling aktif.

Penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Bank Tabungan Negara (BTN) kelebihan permintaan (oversubsribed ) hingga 2,04 kali. Semula, harga saham BTN tersebut ditawarkan pada level harga Rp750-Rp1.100 per saham. Harga Rp800 tersebut memberikan rasio keuntungan 1,6 kali dari nilai buku, sehingga pemodal bisa mengakumulasi keuntungan transaksi (capital gain) ke depan.

Saat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), BTN menawarkan 2,36 miliar saham pada harga Rp 800 per unit. Dana yang dihimpun melalui IPO tersebut mencapai Rp 1,88 triliun, menjadikan BTN sebagai bank dengan emisi IPO terbesar tahun ini. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk memperkuat basis permodalan guna mendukung ekspansi portofolio kredit BTN di masa mendatang.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting melihat bahwa penguatan terhadap harga saham ini masih terbuka lebar. Masih rendahnya valuasi dibandingkan nilai buku menjadi salah satu faktor pendukung penguatan harga. Pertumbuhan BTN yang sangat pesat tahun ini juga menjadi faktor positif. Aset perusahaan berdasarkan laporan keuangan Q3 tahun 2009 mengalami pertumbuhan hampir 40 % dari Rp. 1,467 triliun menjadi 2,045 triliun. Pertumbuhan permintaan terhadap perumahan di dalam negri juga akan meningkatkan profitabilitas perusahaan ini. Sesuai perkiraan dari Departemen Pekerjaan Umum di Indonesia dalam 5 tahun terakhir permintaan atas rumah baru akan mencapai 800.000 unit, sementara persediaan rumah baru hanya mencapai sekitar 400.000 unit setiap tahunnya, yang sebagian besar dibangun secara swadaya oleh masyarakat

Arman Boy

Associate Analyst Vibiz Research Centre

Analisis Sektor Farmasi dalam IHSG : Profil, Perkembangan, dan Prospek Tahun 2010

Sektor farmasi adalah sektor yang kurang mendapat perhatian dari investor. Tidak seperti saham emiten tambang yang selalu berfluktuasi dengan tajam, saham farmasi cenderung kurang likuid. Berdasarkan data historis di BEI, saham emiten farmasi hanya bergerak aktif di saat tertentu saja. Misalnya saat merebaknya kekhwatiran penyebaran virus flu babi. Atau saat nilai tukar rupiah berfluktuasi tajam.

Profitabilitas perusahaan farmasi memang mempunyai eksposur yang sangat tinggi terhadap nilai tukar rupiah. Lebih 90% bahan baku untuk obat-obatan berasal dari impor. 75% diantaranya berasal dari China, 20% dari India, dan sisanya dari Eropa. Hal tersebut mengakibatkan tingginya harga jual produk farmasi di dalam negri.

Sebenarnya, saham perusahaan farmasi sangat menarik untuk dikoleksi mengingat besarnya omset penjualan. Saat ini, nilai pasar obat di Indonesia lebih dari US$ 0,5 miliar atau sekitar Rp 23 trliun. Penguatan nilai rupiah yang diprediksi akan terus terjadi juga akan meningkatkan laba bersih perusahaan farmasi.

Namun, investor juga harus jeli dalam memilih saham perusahaan mana saja yang menarik untuk dikoleksi. Dari 9 emiten farmasi di BEI, hanya 3 saham yg aktif diperdagangkan yaitu : PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) , PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF). Sedangkan 6 saham farmasi lainnya selama ini cenderung tidur, seperti : Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA), PT Merck Tbk (MERK), PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), PT Schering Plough Indonesia Tbk (SCPI), PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk (SQBB), PT Tempo Scan Pacific (TSPC). Dalam tulisan ini, kita hanya fokus membahas 2 emiten yaitu : KLBF dan KAEF. Emiten INAF tidak kita bahas karena sampai Q3 2009 masih membukukan rugi bersih sebesar Rp. 44 miliar lebih.


1. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

KLBF adalah perusahaan multinasional yang didirikan pada tahun 1966 dan bermarkas di Bekasi. Perusahaan mempunyai 4 segmen bisnis yaitu : obat resep, produk kesehatan, produk nutrisi, serta pendistribusian obat-obatan. Saat ini, Kalbe Farma merupakan perusahaan farmasi terbesar yang listed se Asia Tenggara. Kapitalisasi saham perusahaan ini di bursa per 16/12/2009 mencapai Rp. 7,2 triliun.

Diantara perusahaan farmasi lainnya, KLBF merupakan yang paling besar dilihat dari asset dan pendapatan. Saat ini, jumlah asset dan pendapatannnya lebih dari Rp. 6 triliun.

Namun bila kita lihat dari nilai buku, harga saham perusahaan saat ini cenderung sudah mahal. Book Value perusahaan ini hanya 400, sementara harga saham pada penutupan 16/12/2009 sudah mencapai 1310. Jadi harga pasar saat ini sudah jauh diatas nilai buku.


Grafik Harga Saham KLBF 2 Tahun Terakhir

Harga saham tertinggi untuk tahun ini ada pada bulan Agustus di level 1380. Harga penutupan 16/12/2009 adalah 1310. Jadi untuk jangka pendek, mungkin masih ada peluang harga saham naik. Secara umum, harga saham ini sudah pulih ke harga awal sebelum krisis sehingga harga sahamnya kurang menarik relatif dibandingkan saham farmasi yang lain.


2. Kimia Farma (KAEF)

Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

Perusahaan ini berdomisili di Jakarta dan memiliki unit produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang Watudakon (Mojokerto), dan Tanjung Morawa - Medan. Perusahaan juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di Jakarta. Pada tahun 2003, Perusahaan membentuk 2 (dua) Anak Perusahaan yaitu PT KF Trading & Distribution dan PT Kimia Farma Apotek yang sebelumnya masing-masing merupakan unit usaha Pedagang Besar Farmasi dan Apotek. Hasil produksi Perusahaan saat ini dipasarkan di dalam negeri dan di luar negeri, yaitu ke Asia, Eropa, Australia, Afrika dan Selandia Baru

Berdasarkan laporan keuangan Q3 tahun 2009, perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp 1.917.849.795.391 dan laba bersih sebesar 1.917.849.795.391. Angka rasio EPS untuk perusahaan ini adalah 4,84.

Yang sangat menarik dari emiten ini adalah valuasi yang masih sangat rendah jika dilihat dari sisi nilai buku (book value). Aset perusahaan ada sebesar 1.612.448.752.231, dan jumlah saham yang beredarnya 5.554.000.000 saham. Berdasarkan perhitungan, BV adalah sebesar 173. Sementara harga saham pada penutupan perdagangan tanggal 16/12/2009 ada di level 126. Jadi peluang harga saham ini untuk menguat masih sangat besar.

Saat ini, perusahaan sudah mengoperasikan 370 apotik dengan pola kerjasama. Pada tahun depan, perusahaan menargetkan penambahan 100 outlet apotek dengan pola waralaba dan diharapkan bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan penjualan dari bisnis apotek.
Perusahaan juga telah menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi dari China yang menganggap Indonesia cukup potensial. Hari Jumat (18/12/2009) perusahan dari China ada yang akan datang kepada untuk membciarakan kelangsungan kerjasama. Nantinya kerja sama itu dapat berbentuk impor produk, membuka pabrik ataupun membuat joint venture.

Grafik Harga Saham KAEF 2 Tahun Terakhir


Tahun ini, harga saham mencapai titik tertinggi pada bulan Juni pada harga 169. Melihat gambar pergerakan saham KAEF diatas, sangat besar peluang bagi harga saham untuk kembali ke titik tertinggi tersebut dalam jangka waktu menengah. Dan bila ditarik ke jangka waktu yang lebih panjang lagi, saham akan berpeluang menuju 300 dengan target waktu satu tahun.



Arman Boy
Associate Analyst Vibiz Research Centre


EXCL : Utang menurun, Kinerja Keuangan Membaik

PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat penurunan utang sebesar Rp 4,558 triliun sepanjang triwulan IV-2009. Perseroan juga telah merampungkan aksi rights issue Rp 2,8 triliun. Demikian disampaikan Presiden Direktur EXCL, Hasnul Suhaimi dalam siaran persnya, Senin (14/12/2009).

Pada 30 September 2009, total utang perseroan tercatat sebesar Rp 18,442 triliun. Namun pada akhir tahun diperkirakan bakal berada di posisi Rp 13,884 triliun. Itu artinya terjadi penurunan utang sebesar Rp 4,558 triliun.

Penurunan utang tersebut merupakan bagian dari program perseroan guna mengurangi pinjaman dan obligasi dolar AS yang dimilikinya dengan melakukan pembayaran cepat atas sebagian utang-utangnya, terutama saat nilai tukar dolar AS berada di bawah Rp 10.000.

Salah satu sumber dana pembayaran cepat tersebut adalah melalui penerbitan 1,418 miliar saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue di harga Rp 2.000. Total dana yang diperoleh mencapai Rp 2,8 triliun.

Analis dari vibiznews melihat dengan pembayaran utang tersebut, posisi rasio-rasio utang EXCL berubah drastis. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) menjadi 1,6 dari akhir September masih di posisi 3,1. Rasio utang bersih terhadap EBITDA menjadi 2,5 dari 3,2. Komposisi utang dolar AS menjadi 36% dari sebelumnya 49%.

Dengan melihat kinerja keuangan yang semakin membaik dan prospek bisnis telekomunikasi yang masih sangat baik, kami merekomendasikan beli untuk saham ini. Pada perdagangan di BEI hari Kamis (17/12/2009), harga EXCL berada pada level 1850.





Arman Boy
Associate Analyst Vibiz Research Centre

Friday, December 11, 2009

SDRA : Adakan Right Issue, Siap untuk Ekspansi

Hasil RUPSLB PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (SDRA) Menyetujui Penambahan Modal melalui Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 750 juta saham, dengan nilai nominal sebesar Rp. 100,- (seratus Rupiah) per saham atau seluruhnya berjumlah Rp. 75 miliar yang ditawarkan dengan harga Rp. 140 per saham. Demikian menurut laporan RUPSLB pada Rabu(09/12). Dengan demikian, jumlah saham yang beredar akan meningkat dari 1.125.000.000 menjadi 1.200.000.000 lembar.

Pemegang saham yang memiliki dua saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 21 Desember 2009 pukul 16.00 WIB, mempunyai satu Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli satu saham baru dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I (PUT-I) dengan harga Rp. 140 per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pesanan pembelian saham.

Dengan right issue tersebut, perusahaan akan memperoleh dana segar sebanyak Rp. 105 M. Adapun dana hasil penambahan modal tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis perseroan yaitu penambahan cabang baru dan pengembangan tekhnologi informasi.

Selain itu, perseroan juga berencana untuk membentuk unit divisi syariah dengan menggunakan dana hasil right issue. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi perubahan tren global menuju perbankan syariah yang diperkirakan akan booming pada masa mendatang. Perbankan syariah dinilai lebih tahan terhadap krisis dibandingkan perbankan konvensional.

Saya melihat adanya tren positif atas kinerja dan prospek perseroan. Aset menurut laporan keuangan Q2 tumbuh sebesar 9 %, dari Rp. 1.929.617.898.673 menjadi Rp. 2.105.431.581.138. Jumlah kredit bersih yang dikucurkan meningkat sebesar 5% dari Rp. 1.576.923.074.588 menjadi Rp. 1.656.567.235.004. Pendapatan bunga juga mengalami peningkatan sebesar sebesar 12%, dari Rp. 207.524.510.314 menjadi Rp. 236.674.391.052. Pada perdagangan saham hari ini (10/12) pukul 14.30 wib, tercatat harga saham diperdagangkan pada level 315 atau mengalami koreksi sebesar 1,56% dari harga penutupan kemarin.




Arman Boy/AB
Equity Analyst of Vibiz Group
http://www.vibiznews.com

Monday, November 23, 2009

Prospek Fundamental Saham PT. Berlian Laju Tanker

Minggu lalu, emiten BLTA mengumumkan laporan keuangan Q3 untuk tahun 2009. Yang menarik dari laporan keuangan tersebut adalah adanya penurunan laba bersih sebesar 96,78%. Perusahaan hanya mampu menghasilkan laba bersih sebesar US$ 6,049 menurun dari tahun sebelumnya sebesar US$ 188,017. Laba usaha mengalami penurunan sebesar 44,87%. Penurunan laba bersih terutama berasal dari adanya kerugian dari perubahan nilai wajar atas obligasi konversi dan wesel bayar sebesar US$ 119,250.

Bila melihat dari posisi neraca, perusahaan sebenarnya tidak mengalami permasalahan. Valuasi terhadap perusahaan masih sangat rendah jika dilihat dari PBV. Laba operasinya juga sangat wajar menurun akibat adanya krisis ekonomi yang berdampak pada sektor ekspor-impor. Sementara bisnis perusahaan sangat bergantung pada kegiatan ekspor- impor tersebut.

Sektor angkutan minyak adalah hal yang paling berpengaruh terhadap penurunan pendapatan korporasi. Permintaan transportasi sangat dipengaruhi oleh volume produksi dan harga minyak dunia. Harga dan volume permintaan minyak dunia mengalami penurunan yang sangat drastis pada tahun 2009 ini. Hal tersebut mengakibatkan permintaan jasa transportasi sebagai bisnis perusahaan juga menurun.

Untuk angkutan transportasi gas cair, permintaan umumnya disebabkan oleh permintaan industri dan konsumen atas produk-produk turunan gas seperti plastik, tekstil, dan produk sintetis yang lain. Resesi ekonomi yang terjadi tahun ini mengakibatkan permintaan atas produk tersebut juga mengalami penurunan. Pada akhirnya hal tersebut akan berakibat pada penurunan laba bersih perusahaan.

Tetapi saya optimis dengan pemulihan ekonomi yang sudah mulai terjadi pada akhir tahun 2009 ini, sektor tersebut akan pulih kembali. Perusahaan juga sudah mengadakan antisipasi atas pemulihan ekonomi tersebut. Pada akhir tahun 2008, perseroan memiliki 88 total kapal. Perseroan sudah memesan 17 buah kapal tanker baru untuk mengantisipasi kenaikan permintaan seiring dengan bertumbuhnya ekonomi.

Salah satu regulasi pemerintah juga mendukung prospek perusahaan ini kearah prospek yang positif, yaitu UU no 17 tahun 2008 mengenai pengaturan atau azas cabotage. Undang-undang ini mewajibkan penggunaan kapal berbendera Indonesia untuk berlayar dan melakukan muatan atau orang antar pelabuhan di Indonesia dan memberikan sangsi tegas bagi yang melanggar. Hal tersebut tentu merupakan peluang bagi perusahaan karena berkurangnya persaingan dari kapal berbendera asing.

Dengan melihat fundamental perusahaan yang bagus, kami merekomendasikan beli untuk saham BLTA. Pada perdagangan di BEI tanggal 19 November 2009, harga saham ditutup pada level Rp. 680.

Wednesday, March 11, 2009

THE POWER OF CAPITAL – An Introduction To Time Value Of Money

Bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia, judul di atas berarti kekuatan modal. Modal disini saya maksudkan adalah unit moneter, atau dengan kata lain : UANG! Hidup kita di dunia ini memang tidak bisa lepas dari uang. Untuk makan dan kebutuhan sehari-hari kita butuh uang. Ada pameo yang mengatakan bahwa “Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang”.

Tetapi sadarkah kita kekuatan yang terkandung dalam modal uang tersebut. Kekuatannya adalah uang tersebut dapat berkembang secara pasif jika kita masukkan ke dalam instrumen investasi. Andaikan anda punya dana Rp. 1 M. Dana tersebut bisa dimasukkan ke deposito bank. Kita asumsikan deposito tersebut memberikan tingkat bunga sebesar 10% per tahun. Dengan asumsi bunga deposito 10% tersebut, dana tadi akan memperoleh bunga sebesar 100 juta. Jadi uang Rp 1 M tadi, dalam setahun akan berkembang menjadi Rp 1,1 M. Jika di hitung perbulan, berarti kita bisa memperoleh pendapatan pasif lebih dari Rp. 8 juta. Saya rasa duit sebanyak itu terbilang lumayan, bahkan mungkin jumlah yang sangat banyak untuk sebagian besar masyarakat kita. Mungkin sangat jauh di atas UMR. Sementara banyak orang yang bekerja keras, hanya sanggup mendapatkan sejuta sebulan. Itulah rahasia pertama dari uang bahwa “uang itu dapat berkembang biak”. Jadi inilah yang saya maksudkan dengan kekuatan modal disini.

Tapi benarkah demikian adanya bahwa uang anda berkembang?? Tunggu dulu!! Anda tahu inflasi? Bila diartikan secara kasar, inflasi adalah kenaikan harga secara umum. Bila harga-harga barang juga secara umum juga merangkak naik, tentu nilai riil atau daya beli (purchasing power) dari uang tersebut juga menurun. Misalkan sekarang harga tempe Rp. 10 ribu. Tahun depan mungkin harganya akan naik menjadi Rp. 11 ribu atau terjadi kenaikan sebesar seribu rupiah(10%). Berarti secara riil, nilai uang sepuluh ribu hari ini akan sama saja dengan sebelas ribu tahun depan. Kesimpulannya bahwa uang yang Rp. 1 M diatas tadi tidak tidak berkembang sama sekali! Kenapa?? Karena nilai uang Rp. 1 M akan sama saja dengan Rp. 1,1 M tahun depan. Bahkan pada kenyataannya, bunga deposito yang ditawarkan oleh bank itu malah tidak sanggup mengimbangi inflasi. Bila bunga deposito berada di bawah angka inflasi tahunan, berarti nilai uang anda tidak berkembang, malah menurun. Itulah rahasia kedua yang saya berikan disini bahwa “bunga deposito berada di bawah atau paling hanya sanggup mengimbangi inflasi”.

Itulah istilah yang dikenal dengan “time value of money” atau nilai waktu dari uang. Sederhananya, nilai uang seribu rupiah hari ini tidak sama dengan seribu rupiah tahun depan. Inilah dasar dari semua teori ilmu dalam bidang keuangan (corporate finance and investment). Semuanya berangkat dari inflasi. Makanya tidak heran bila inflasi merupakan isu yang sangat penting dan merupakan momok yang ditakuti para pembuat kebijakan ekonomi karena bisa menghancurkan perekonomian suatu bangsa. Bila anda sudah memahami konsep “time value of money”, berarti anda sudah selangkah maju untuk memiliki kecerdasan finansial. Selamat datang dalam dunia kecerdasan finansial !!

Monday, February 23, 2009

Potret buram investasi di Indonesia

Kalau kita mengikuti berita yang terjadi belakangan ini, terutama perkembangan di sektor keuangan, tentu miris hati kita. Kita tahu kasus yang terjadi pada nasabah bank century yang banyak tersandung pada produk resadana antaboga sekuritas. Bahkan salah seorang korban sampai bunuh diri karena mengalami kerugian sekitar Rp. 125 juta. Tragis sekaligus memilukan hati! Kita juga tau tentang kasus penyelewengan dana nasabah sarijaya sekuritas yang dilakukan sendiri oleh komisaris sekuritas tersebut. Kembali yang menjadi korban adalah para nasabah yang memarkirkan dananya. Karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut juga akan menjadi korban karena akan menjadi pengangguran akibat tempat mereka bekerja dibekukan.

Lantas siapa yang patut kita salahkan dalam kasus ini? Yang pertama timbul di pikiranku adalah otoritas yang tugasnya mengawasi pasar modal yaitu BAPEPAM-LK (badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan). Kemana aja kalian selama ini kok bisa sampai kebobolan? Tapi setelah kupikir lagi, mereka juga tidak layak terlalu kita per-salahkan! Toh Amerika, yang katanya pasar modal yang paling efisien di dunia, masih bisa kebobolan. Adalah Bernard Madoff, yang nota bene juga mantan CEO nasdaq berhasil melakukan penipuan dana nasabah sekitar US $ 500 Billion. Coba anda bayangkan duit sebanyak itu. Padahal BAPEPAM nya Amerika yaitu SEC(securities exchange commission) punya sistem yang jauh lebih canggih daripada kita. Toh pelaku kejahatan selalu selangkah di depan otoritas pengawas. Kita analogikan dengan antivirus pada komputer anda. Bukankah update atau defenisi dari antivirus yang baru, keluar setelah virus itu menyerang terlebih dahulu. Kurang lebih seperti itulah.

Aku jadi teringat ucapan dari bapak Michael Tjoajadi, direktur schrooders investment Indonesia, dalam seminar minggu lalu di kampus. Dia mengatakan bahwa pasar itu tidak pernah salah alias selalu benar. Jadi yang salah adalah orang-orang pelakunya. Aku pikir, benar juga! Yang jadi masalah disini adalah kurangnya penerapan manajemen resiko. Kenapa manajemen resiko belum diterapkan?karena memang masyarakat kita belum ter-edukasi tentang investasi dan pasar modal dengan baik. Sekuritas hanya sibuk mencari nasabah tanpa memberikan edukasi yang cukup buat calon nasabahnya.

Aku juga jadi teringat dengan bermunculannya iklan-iklan yang menawrkan cara bagi orang untuk cepat kaya. Setiap kita buka website, pasti banyak bertebaran iklan sampah yang minta di klik kalau anda ingin cepat jadi kaya.hahahaha.
Mungkin inilah efek dari kapitalisme yang sudah menyerang masyarakat kita. Orang ingin cepat kaya tanpa kerja keras. Bukti yang paling sederhana, coba aja anda iseng jalan-jalan ke toko buku dan lihat buku apa saja dijual. Banyak disana dijual buku yang tentang cara cepat untuk kaya, padahal kita tidak tau penulisnya siapa! Namanya saja tidak pernah kedengaran. Tapi kok ada saja yang mau beli ya?hahahah. Kalau Om Bob Sadino menulis buku tentang cerita pengalaman dalam kesuksesannya berbisnis, itu baru layak dipercaya. Kenapa?karena emang udah terbukti bahwa si Om yang selau pake celana pendek tersebut adalah seorang pebisnis papan atas di negeri ini(bukan promosi bukunya loh!).

Kemudian banyaklagi bermunculan produk investasi yang sangat beresiko atau mempunyai leverage yang sangat besar. Misalnya forex dan produk derivative yang lain, seperti : options dan index future. Banyak sudah orang yang menjadi korban dari produk tersebut. Lagi-lagi penyebabnya adalah ke tidak mengertian nasabah akan resiko besar yang mengancam pada produk tersebut. Mereka hanya tergiur dengan profit yang bisa mencapai lebih dari 100% dalam sehari. Jadi misalnya seorang nasabah menanamkan modal sebesar Rp 100 juta, dalam sehari dananya bisa berkembang menjadi Rp 200 juta. Menggiurkan bukan? Tetapi siapkah investor tersebut juga kehilangan dananya yang 100 juta tersebut dalam sehari? Kalau siap, berarti memang dia mengerti akan produk tersebut dan mungkin tidak akan bunuh diri walaupun dia kehilangan dananya. Jadi tidak ada yang salah dengan produk investasi tersebut! Untuk kesekian kalinya, yang salah adalah manusianya.

Ada beberapa teman saya yang sudah menjadi korban iklan lowongan pekerjaan yang dibuat perusahaan pialang seperti ini. Mereka memasang iklan mencari tenaga kerja untuk menjadi konsultan keuangan atau nama lain yang kedengarannya keren. Orang yang melamar kemudian akan disuruh untuk mencari nasabah untuk produk tersebut dengan iming-iming fee yang besar. Mungkin bisa lebih dari 100 juta per bulan, tergantung ke-aktifan bertransaksi. Padahal mereka tidak diberi edukasi yang cukup tentang apa sebenarnya produk tersebut. Yang penting mereka bisa melakukan transaksi. Karena perusahaan pialang selalu mendapatkan fee, tidak perduli nasabah untung atau rugi. Mereka tidak sadar bahwa itu adalah investasi dengan zero sum game.

Jadi pada prinsipnya, yang penting adalah ke hati-hati an. Sebelum kita mencoba suatu produk investasi, pelajari lah dulu apa produk tersebut. Jangan pernah tergiur dengan iming-iming imbal hasil yang besar. Karena apapun katanya, prinsip investasi itu adalah “high risk, high return”. Dibalik imbal hasil yang besar, terdapat ancaman resiko yang besar. Jangan cepat percaya dengan bahasa marketing dari produk-produk investasi. Ingat, manusia bertindak selalu berdasarkan motif! Karena jika anda masuk dan invest, pemasar tersebut akan mendapatkan fee. Kalau anda memang tidak mengerti tentang produk tersebut, coba Tanya orang yang mengerti dunia investasi, atau coba Tanya aku deh.heheheh.

Manajemen resiko yang paling sederhana adalah diversifikasi. Contohnya kasus nasabah bank Century yang bunuh diri tadi. Misalnya dia punya dana menganggur 500 juta. Dana tersebut bisa disebar sesuai dengan tingkat toleransinya terhadap resiko. Misalnya dia bisa invest 250 juta di property, 150 juta di deposito, dan 100 juta di reksadana. Dan kalaupun, dana di reksadana tersebut hilang atau rugi, saya rasa dia tidak akan sampai bunuh diri.

Berikutnya, coba pola pikir kita tentang cara menuju kesuksesan itu kita ubah. Tidak ada cara yang instan menuju sukses. Semuanya butuh usaha dan keuletan. Coba deh belajar dari kisah hidup Om Bob Sadino atau Sandiaga Uno. Mereka adalah orang-orang yang sukses karena kerja keras. Jadi kita bekerja aja dengan baik sesuai dengan bidang kita, dan dengan cara yang benar. Tuhan kita pasti tidak akan membiarkan kita miskin kalau kita kerja dan berusaha dengan benar.

Dan terakhir, bila ingin bertanya atau belajar sesuatu tentang keuangan dan investasi, silahkan hubungi AB Consulting & Advisory Services. Eke siap berbagi ilmu dengan anda bok! Hahahahaha.

Saturday, February 14, 2009

Akuntansi = Akuntan+ Auditor ??

Gak ngerti ya dengan maksud judul tulisanku ini??
wajarlah, karena semuanya berawal dari kekonyolan seorang anak akuntansi yang gak suka dengan akuntansi. Bego ya??hahaah..
Yang pasti judul diatas bukanlah persamaan akuntansi yang baru.
Persamaan diatas tidak sama dengan persamaan akuntansi:

Asset = Liabilities + Equity

Tapi buat orang bego seperti aku (konyol sih tepatnya), kedua persamaan tersebut mempunyai kesamaan. Bingung??
Bagus!!!berarti tujuanku menulis ini tercapai.hehehe.

Persamaan diatas muncul dari perenungan seorang mahasiswa akuntansi yang tidak tau banyak tentang akuntansi, yang sudah mulai memikirkan masa depannya mau jadi apa.
Profesi yang paling tepat untuk seorang mahasiswa akuntansi memang adalah menjadi akuntan atau auditor. Kenapa?karena sesuai dengan apa yang sudah disuapi oleh kurikulum di kampus. Jadi tidak ada yang salah sama sekali dengan persamaan di atas bukan??hehehehe.

Yang jadi masalah sekarang, banyak mahasiswa jurusan akuntansi yang tidak berminat meniti karir jadi akuntan atau auditor.
Trus mau kemana mereka?? tidak punya masa depan??

Kalau kita berpikir lebih liar, atau keluar dari jalur sedikit, banyak profesi yang masih bisa dijajaki tanpa meninggalkan ilmu yang diperoleh di kampus. Di era perkembangan sektor perekonomian dan keuangan di Indonesia saat ini, mulai bermunculan profesi2 yang terbilang baru. Menurut aku, ilmu kita masih bisa dipakai. Tapi mungkin pengertianku tentang ilmu itu berbeda ya?? yang kumaksud dengan ilmu disini adalah : konsep, pola, dan cara berpikir. Jadi untuk seorang anak akuntansi, ilmu yang kumaksudkan bukanlah cara membuat jurnal, atau cara menyusun laporan keuangan.
Kalau itu mah terlalu teknis, mesin juga bisa mengerjakan kan??hahahaha.
(Sotoi ya, padahal aku juga belum tentu bisa).
Sepanjang pengamatanku hingga saat ini, alternatif2 lain untuk kita dalami misalnya:Marketing, manajemen Resiko, Analis pasar modal(saham dan obligasi), Perencana Keuangan(nih profesi msh sedikit terjamah), atau malah bangun bisnis sendiri.
Dan menurut prediksiku, ke depan profesi di bidang keuangan, investasi, atau pasar modal akan booming di Indonesia.Masyarakat akan semakin mengenal dunia keuangan karena gencarnya pemberitaan krisis keuangan yang menimpa dunia saat ini. Jika dunia keuangan berkembang, tentu manajemen resiko dibutuhkan untuk melindungi aset2 tersebut. Simpel kan??
Tapi itu bersifat subjektif karena hanya merupakan prediksiku. Mari kita buktikan, waktu yang akan menjawabnya.
Dan buat anak2 manajemen, bersiaplah mendapat saingan anak2 akuntansi yang merebut bidang anda.hehehehe.

Jadi kesimpulannya, persamaan judul tulisan ini tidak benar, alias salah.
Loh???mana sih si boy ini, kok gak konsisten??katanya tadi diatas benar!!!
Terserahlah, tergantung orangnya memandang dan memikirkan dari sisi mana.heheeh.


HIDUP ANAK AKUNTANSI !!!

(terutama akuntansi UI.hahahahahha)

Thursday, January 22, 2009

IDEALISME - suatu perenungan sederhana!

Belakangan ini, aku lihat mulai bermunculan orang orang yang salah dalam menafsirkan idealisme.
Kita beranggapan bahwa dgn melancarkan kritik2 thdp situasi yg ada, berarti kita bisa disebut idealis.
Itu namanya sok idealis.
Dan kalaupun itu yg namanya idealis,terus bagaimana?apa kelanjutan dari idealisme itu?
haha,kasihan sekali kita yg bodoh ini ya!
Kita bisa mengkritik kebijakan2 presiden,padahal jika kita menjadi presiden,belum tentu kita bisa berbuat seperti beliau.
Kita mengkritik kebijakan Sri Mulyani dan menyebut beliau sebagai antek2 IMF, padahal kita tidak tau apa2 tentang ilmu ekonomi dan IMF.
Kita marah2 saat BBM dinaikkan, padahal kita tidak tau bagaimana latar belakang dan mekanisme dibalik kenaikan BBM tsb.
Sudah terlalu banyak orang di negeri ini yang hanya bisa cuap cuap mengkritik, mengkritik, dan mengkritik lagi.
Padahal tidak ada sama sekali kontribusi yg bisa kita berikan terhadap bangsa ini.
Negeri ini tidak butuh orang2 seperti itu.
Negeri ini lebih butuh petani di desa yg bekerja keras tiap hari tanpa pernah cuap cuap.
Negeri ini lebih butuh kuli di pelabuhan yg buka baju dgn kulit gosongnya dan tdk pernah cuap cuap.
Kita tidak menyadari bahwa mereka berperan sangat penting dalam menggerakkan perekonomian bangsa ini.
Jadi,marilah kita berhenti jd orang yg sok idealis dgn cuap cuap terus.
Lebih baik kita diam jika tidak mengerti suatu masalah.
Mulailah lebih realistis dan renungkan makna idealisme sebenarnya.
Mulailah untuk berpikir dan bertindak dgn bebas nilai.
Mulailah dgn sedikit berfilsafat.
Selamat merenung dan semoga kita menjadi lebih bijak!!

btw,kyknya aku jg termasuk org yg sok idealis lho.
kadang2 sih.hehe..