Pages

Ads 468x60px

Monday, November 23, 2009

Prospek Fundamental Saham PT. Berlian Laju Tanker

Minggu lalu, emiten BLTA mengumumkan laporan keuangan Q3 untuk tahun 2009. Yang menarik dari laporan keuangan tersebut adalah adanya penurunan laba bersih sebesar 96,78%. Perusahaan hanya mampu menghasilkan laba bersih sebesar US$ 6,049 menurun dari tahun sebelumnya sebesar US$ 188,017. Laba usaha mengalami penurunan sebesar 44,87%. Penurunan laba bersih terutama berasal dari adanya kerugian dari perubahan nilai wajar atas obligasi konversi dan wesel bayar sebesar US$ 119,250.

Bila melihat dari posisi neraca, perusahaan sebenarnya tidak mengalami permasalahan. Valuasi terhadap perusahaan masih sangat rendah jika dilihat dari PBV. Laba operasinya juga sangat wajar menurun akibat adanya krisis ekonomi yang berdampak pada sektor ekspor-impor. Sementara bisnis perusahaan sangat bergantung pada kegiatan ekspor- impor tersebut.

Sektor angkutan minyak adalah hal yang paling berpengaruh terhadap penurunan pendapatan korporasi. Permintaan transportasi sangat dipengaruhi oleh volume produksi dan harga minyak dunia. Harga dan volume permintaan minyak dunia mengalami penurunan yang sangat drastis pada tahun 2009 ini. Hal tersebut mengakibatkan permintaan jasa transportasi sebagai bisnis perusahaan juga menurun.

Untuk angkutan transportasi gas cair, permintaan umumnya disebabkan oleh permintaan industri dan konsumen atas produk-produk turunan gas seperti plastik, tekstil, dan produk sintetis yang lain. Resesi ekonomi yang terjadi tahun ini mengakibatkan permintaan atas produk tersebut juga mengalami penurunan. Pada akhirnya hal tersebut akan berakibat pada penurunan laba bersih perusahaan.

Tetapi saya optimis dengan pemulihan ekonomi yang sudah mulai terjadi pada akhir tahun 2009 ini, sektor tersebut akan pulih kembali. Perusahaan juga sudah mengadakan antisipasi atas pemulihan ekonomi tersebut. Pada akhir tahun 2008, perseroan memiliki 88 total kapal. Perseroan sudah memesan 17 buah kapal tanker baru untuk mengantisipasi kenaikan permintaan seiring dengan bertumbuhnya ekonomi.

Salah satu regulasi pemerintah juga mendukung prospek perusahaan ini kearah prospek yang positif, yaitu UU no 17 tahun 2008 mengenai pengaturan atau azas cabotage. Undang-undang ini mewajibkan penggunaan kapal berbendera Indonesia untuk berlayar dan melakukan muatan atau orang antar pelabuhan di Indonesia dan memberikan sangsi tegas bagi yang melanggar. Hal tersebut tentu merupakan peluang bagi perusahaan karena berkurangnya persaingan dari kapal berbendera asing.

Dengan melihat fundamental perusahaan yang bagus, kami merekomendasikan beli untuk saham BLTA. Pada perdagangan di BEI tanggal 19 November 2009, harga saham ditutup pada level Rp. 680.